Hidup ini seperti mutiara yang terbentuk dari air mata dari tahun ke tahun.. Sangat berharga. Bagaimanakah hidup Kita saat ini…?

Sudahkah Kita menyesali kesalahan yang telah lalu…?

Sudahkah kita senantiasa menyempurnakan sholat dihadapanNya…?

Sudahkah kita membaca Al-qur'an hari ini…?

Yakinkah jika amal-amal Kita saat ini sudah cukup untuk bekal di akherat nanti…?

Sudah kita bersyukur hari ini…?
Ingatkah kita pada mereka disana yang sedang mengharap uluran tangan ini…?

Semua jawaban ada dihati kita masing-masing

Berubahlah kita mulai detik ini.. sebelum nafas hanya tinggal sehasta saja.. dan tak banyak yang dapat kita lakukan



Rabu, 19 Januari 2011

::.. Kok Susah ya Memaafkan ..::


Manusia hidup tidaklah selalu berjalan mulus kadang dia tersandung bahkan juga jatuh tersungkur… tapi dibalik itu semua adalah sebuah teguran bagi kita apakah apa yg telah kita lakukan saat ini telah sesuai dengan syari'ah yg telah ditentukan atau kita telah melenceng jauh dari ajaranNya ???


Manusia bisa salah, ketika dia merasa hidupnya sudah tidak lagi sesuai dengan norma-norma kehidupan yang berlaku..... Yang mengatakan manusia bisa salah pun adalah lingkungan sekitar yang selalu rajin menilai atau memperhatikan kehidupan orang lain, tanpa bercermin terlebih dulu pada dirinya sendiri.
Memangnya siapakah yang berhak menghakimi hidup setiap orang? Siapakah yang berhak mengatakan setiap manusia bersalah?

Hanya Allohlah yg berhak tuk menghakimi ketika manusia menyatakan hal itu salah tapi belum tentu Alloh menyatakan hal tersebut salah karena Alloh lebih bijak dalam menilai.


Kadang kita pernah berbuat sebuah kesalahan pada orang lain ato kita sendiri yg diperlakukan salah oleh orang lain… itulah sebuah kehidupan karena manusia adalah makhluk social yg selalu membutuhkan orang lain n saling berinteraksi satu sama lain.

Dan sungguh sangat berbahagia bagi orang-orang yg berhati bersih lapang jernih dan lurus krn memang suasana hidup tergantung suasana hati. Di dalam penjara bagi orang yg berhati lapang tak jadi masalah. Sebalik hidup di tanah lapang tapi jikalau hati terpenjara tetap akan jadi masalah.
Salah satu yg harus dilakukan agar seseorang terampil bening hati adalah kemampuan menyikapi ketika orang lain berbuat salah

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)

Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)

Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:

... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43)
Selain itu memberi maaf juga tidak mengubah nilai perbuatan salah menjadi benar. Meskipun kita memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita, tidak berarti perbuatannya menjadi benar.

Karena itu, setiap kali Anda merasa diperlakukan salah, maafkanlah, bahkan sebelum yang bersangkutan meminta maaf dan meskipun yang bersangkutan tidak meminta maaf. Karena memberi maaf lebih untuk kebaikan Anda daripada orang yang Anda beri maaf.

Agar lebih mudah memaafkan orang lain  maka serahkan urusan kesalahan orang lain kepada Tuhan.  Setiap orang pasti menerima konsekuensi dari tingkah lakunya. Jika baik, maka akan berbalas baik. Dan jika buruk maka balasannya juga buruk. Tidak peduli apakah suatu keburukan akan dibalas dengan keburukan yang sama, akan dibalas langsung atau tertunda, akan dibalas di dunia atau di akhirat. Yang pasti, setiap keburukan pasti dapat balasan yang setimpal.
Begitu indahnya urgensi memafkan dalam kehidupan, untuk itulah tanamkan rasa memaafkan pada diri kita meskipun kita diperlakukan tidak adil n didzolimi sesungguhnya Alloh maha pemaaf segala kesalahn umatnya kenapa kita sebagai hamba tidak berusaha untuk itu ?

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS.3:133-134).

jika ingatan kita memang kuat dan selalu terbayang-bayang dengan kesalahan orang yang udah menyakiti kita, memaafkan kesalahannya adalah hal yang terbaik. Memaafkan memang sulit (beberapa orang mudah memaafkan, tapi yang lain bisa sulit banget, malah sampe bertahun-tahun baru bisa maafin), tapi nggak akan sulit kalau kita mau berusaha. Mulailah dengan meyakinkan diri bahwa memaafkan adalah hal yang mulia, dan kita akan disukai orang jika kita bersikap kayak gitu. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain dengan setulus hati.
Itulah salah satu cara me-manage emosi. Kalau nggak pandai-pandai ngatur emosi, kita bisa aja jadi orang yang menakutkan buat orang lain. Kamu nggak mau kayak gitu kan?

Dan di Dunia ini pun tidak ada orang yang tidak pernah berbuat salah. Jika kita tidak bisa melupakan kesalahan orang lain terhadap kita, sepanjang hidup berapa banyak orang yang pernah berbuat salah kepada kita. Jika dibiarkan bukankah dendam akan menumpuk dihati kita yang akan merusak diri kita sendiri.

0 komentar: