Hidup ini seperti mutiara yang terbentuk dari air mata dari tahun ke tahun.. Sangat berharga. Bagaimanakah hidup Kita saat ini…?

Sudahkah Kita menyesali kesalahan yang telah lalu…?

Sudahkah kita senantiasa menyempurnakan sholat dihadapanNya…?

Sudahkah kita membaca Al-qur'an hari ini…?

Yakinkah jika amal-amal Kita saat ini sudah cukup untuk bekal di akherat nanti…?

Sudah kita bersyukur hari ini…?
Ingatkah kita pada mereka disana yang sedang mengharap uluran tangan ini…?

Semua jawaban ada dihati kita masing-masing

Berubahlah kita mulai detik ini.. sebelum nafas hanya tinggal sehasta saja.. dan tak banyak yang dapat kita lakukan



Jumat, 28 Januari 2011

::.. Ampunan Alloh ..::

Manusia sudah pasti pernah berbuat salah tapi tidak selamanya manusia akan merasa nyaman dengan apa yg telah menjadi kesalahannya. Namun sayangnya, pentingnya taubat seringkali diabaikan oleh manusia. Dimana, manusia suka berkutat pada kemaksiatan dan kesenangan duniawi. Sehingga apabila Alloh memperingatkan dengan berbagai ujian, mereka tidak malah sadar akan dosanya, namun justru menghujat aau saling menyalahkan.

" dan hendaklah kamu meminta ampunan kepad Tuhanmu dan bertaubatlah kepadaNya.(karena jika kamu mengerjakan yang demikian), maka Dia akan memberikan rejeki yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yg mempunyai (balasan) keutamaannya". (QS. Hud 3).

Alloh tidak membenci hambaNya yang bermaksiat. Namun Alloh membenci kemaksiatan itu sendiri. Oleh sebab itu sangatlah tidak bijaksana apabila kita membenci pelacur, penjudi, pemabok, pencuri dan penjahat. Terhadap pelakunya, Alloh tidak membenci. Karenanya kita pun jangan membencinya. Adapun yang harus dibenci adalah perbuatannya. Kita benci pada zina, benci pada kemaksiatan, khamar, judi dan sebagainya.

Dengan demikian berarti orang yang telah terlanjur berbuat maksiat atau dosa masih diberi harapan oleh Alloh. Janji Alloh ialah mengampuni dosa-dosa mereka, selama mereka mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Ini berarti Alloh Maha Rahman dan Rahim kepada semua hambaNya dengan tidak membeda bedakan.

Maka bagi orang yang telah bermaksiat jangan berkecil hati. Meskipun bermaksiat itu termasuk menganiaya diri sendiri, namun Alloh membuka pintu ampunan begitu lebar dan luas.



Alloh berfirman:

"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian dia mohon ampun kepada Alloh, niscaya ia mendapati Alloh maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nisa 110.)


Perbuatan dosa adalah karena pengaruh hawa nafsu. Sebenarnya secara fitrah manusia tidak ingin melakukan kejahatan. Hati nuraninya selalu bersih. Namun hati nurani itu bisa dikalahkan oleh hawa nafsunya. Jika hawa nafsunya berkuasa, maka kejahatan yang dilakukan tak mampu dicegah oleh hati nuraninya sendiri.

Orang yang berbuat jahat, maka ketika melakukan kejahatannya akan merasa asyik dan hatinya puas. Namun sekali waktu, hati nuraninya muncul n mengatakan bahwa perbuatan itu sangatlah tercela. Manakala hati nurani berkata, maka ketika itu ia merasa gelisah dan bersalah. Jangan dibayangkan bahwa mereka yang melakukan kesalahan seperti pelacur, penjahat, penjudi selalu berbahagia dg yang dilakukannya. Kesenangan yang mereka rasakan dalam bermaksiat itu hanya sesaat. Sekali waktu nuraninya akan berkata, bahwa perbuatannya itu salah. Rasa bersalah tersebut membuat hidupnya tidak bisa bebas merdeka. Sekali waktu mereka merasa sebagai sampah masyarakat. Merasakan bahwa dirinya tidak berguna lagi. Merasa dirinya adalah orang-orang terburuk dimuka bumi ini. Kendati pun demikian pintu ampunan masih berlaku baginya. Alloh masih menerima taubatnya dan dosanya akan diampuni apabila mereka melakukan penyesalan dengan sungguh-sungguh.

" Katakanlah, wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Karena, sesungguhnya Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya. Dan sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS. Az –Zumar 53.)

Kadang orang yg telah berbuat maksiat kemudian mudah sekali berputus asa. Mudah sekali menghakimi dirinya sendiri. Ia merasa dirinya adalah orang kotor, banyak dosadan tak berguna lagi. Ia kemudian merasa berputus asa atas dosanya yang menggunung itu tidak diampuni Alloh. Pemikiran dan keyakinan seperti itu hendaknya dihilangkan. Tanamkankepercayaan pada diri sendiri bahwa Alloh itu Maha Pengampun. Ampunannya sangat luas. Kita harus percaya akan kebenaran Al Quran. Kita harus percaya janji Alloh itu pasti ditepati.

"Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Penyayang dan Maha Pengasih." (QS. Hud 90)

Sesungguhnya orang yang telah berbuat maksiat kemudian bertaubat dengan sungguh sungguh maka Alloh akan mengampuni. Ampunan itu berupa rahmat dan hidayah. Apabila seseorang setelah bertaubat kemudian kemaksiatannya kambuh kembali berarti taubatnya belum diterima. Tidak diterimanya taubat seseorang karena ia melakukannya dengan setengah hati. Jika bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memenuhi persyaratan taubat, menyesali perbuatannya dan tidak mengulangi lagi insyaAlloh dia akan mendapat hidayah.

Nyatalah bahwa Alloh telah menghamparkan kesempatan yang luas berikut kasih sayangNya yang melimpah kepada manusia. Kesempatan yang luas dan rahmatNya itu adalah terbukanya pintu taubat dan diampuniNya dosa-dosa mereka.

Apabila orang berdosa itu bertaubat dan menjadi orang mukmin, maka Alloh akan mencurahkan rahmatNya. Ia akan menyayangi orang tersebut yang telah kembali ke jalanNya. Alloh tidak pernah merasa dendam kepada orang-orang yang berdosa. Terbukti, ia tetap memberi ampunan. Oleh sebab itu tidak ada alas an bagi orang berdossa untuk berputus asa dalam mengharap pengampunan Alloh.

0 komentar: